Kapten Boca Juniors: Kami Bisa Mati Di Estadio Monumental
By ommed
nusakini.com - Kisruh leg kedua final Copa Libertadores yang menyajikan Superclasico antara River Plate dan Boca Juniors terus hadirkan kisah baru. Seperti dketahui, leg kedua yang sejatinya dihelat pada Sabtu (24/11) di Estadio Monumental urung digelar lantaran kekisruhan yang terjadi.
Suporter River yang jadi tuan rumah secara brutal menyerang bus Boca dalam perjalanan menuju stadion. Sederet pemain Los Xeneizes pun mengalami luka-luka bahkan dua di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit akibat pecahan kaca.
Federasi sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) kemudian menunda laga selama 24 jam, tapi bentrok kembali ditunda untuk waktu yang belum ditentukan atas permintaan Boca yang tidak dalam kondisi ideal untuk lakoni pertandingan.
Kapten Boca, Pablo Perez, yang jadi salah satu korban akibat pecahan kaca di mata kirinya lantas mengungkap mengapa timnya bersikeras enggan bermain di Estadio Monumental. Dia mengaku bahwa dirinya dan rekan-rekan setimnya takut akan mati di stadion berkapasitas 66 ribu penonton tersebut akibat ganasnya suporter River.
"Saya, kami, tidak bisa bermain di stadion, di mana saya tahu, saya bisa mati. Bagaimana Anda bisa bermain sepakbola jika tidak ada jaminan keamanan?" ungkap Perez, seperti dikutip Goal Argentina.
"Orang-orang di sana menggila bahkan sebelum kami masuk ke stadion. Bayangkan jika kami menang di kandang River, berjaya di stadion kebangaan mereka, apa yang akan terjadi? Mereka bisa membunuh kami.
"Saya punya tiga anak perempuan, yang tertua memeluk saya dengan begitu eratnya ketika saya pulang ke rumah [setelah insiden penyerangan suporter River]. Dia menangis," kisahnya.
Gelandang berusia 33 tahun itu kemudian mengungkap bahwa kegilaan suporter River bahkan tetap dirasakannya ketika pergi dengan mobil Ambulans, karena luka di mata kirinya.
"Ketika saya meninggalkan stadion dengan ambulans, mereka tetap melempari batu pada mobil itu. Sungguh, itu bukan hal minor yang terjadi. Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi dan orang-orang di River. Ada kesedihan mendalam untuk orang-orang River, Boca, dan semua pihak," lanjutnya.
"Luka di mata kiri saya? Ini terjadi karena iritasi akibat pecahan kaca di dalam bus, yang dilempari berbagai benda dari segala arah. Ini adalah episode yang memalukan," tandasnya. (fft/om)